Tarif dan Fasilitas PPh Badan

Tarif dan Fasilitas PPh Badan - Tarif dan tata cara penghitungan PPh badan menurut pasal 31E dibagi menjadi tiga cara tergantung dari omzet/peredaran bruto dari badan.Wajib pajak badan yang berhak untuk menggunakan Tarif dan Fasilitas PPh Badan harus menjadi wajib pajak badan dalam negeri dan berbentuk Badan Usaha Tetap. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, peredaran bruto adalah penghasilan usaha yang tidak termasuk penghasilan jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, penghasilan selain dari usaha atau penghasilan luar usaha/penghasilan lain-lain,penghasilan dari usaha yang dikenai pajak penghasilan yang sifatnya final berdasarkan ketentuan Peratururan undang-undang pajak, penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri, dan penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak/bukan objek pajak. Setelah memahami tentang peredaran bruto, barulah kita akan memahami tentang Tarif dan Fasilitas PPh Badan.


Tarif dan Fasilitas PPh Badan
Tarif dan Fasilitas PPh Badan

Tarif dan Fasilitas PPh Badan - Peredaran Bruto kurang dari 4,8 Miliar

Bagi Wajib Pajak badan yang mempunyai peredaran bruto kurang dari 4,8 Miliar atau Rp 4.800.000.000, maka dasar tarif penghitunganya adalah sebagai berikut :

Pph badan terutang = 1% x Peredaran Bruto
Yang perlu diperhatikan adalah, pada kalimat peredaran bruto, apabila peredaran bruto menunjukan kurang dari 4,8 Miliar, maka kita tinggal mengalikanya dengan 1% untuk mendapatkan jumlah PPh badan yang terutang sesuai dengan Tarif dan Fasilitas PPh Badan.

Perhatian ! Ada Update Tarif, Baca di : Update! Tarif PPh Final UMKM 2018



Tarif dan Fasilitas PPh Badan - Peredaran Bruto Lebih dari 4,8 Miliar dan Kurang dari 50 Miliar

Khusus untuk kasus ini, penghitungan Tarif dan Fasilitas PPh Badan nya agak sedikit panjang, tapi jangan khawatir karena gak terlalu sulit juga kok. Jadi, setelah kita mengetahui berapakah jumlah peredaran bruto/omzet dari wajib pajak badan yang mana jumlah peredaran Bruto Lebih dari 4,8 Miliar dan Kurang dari 50 Miliar, ikuti langkah-langkah berikut ini :


  1. Menghitung Penghasilan Kena Pajak Fasilitas : 
         PKP Fasilitas = (4,8 Miliar / Peredaran Bruto) x Laba neto fiskal
Laba neto fiskal adalah laba yang telah direkonsiliasi menurut peraturan perpajakan.

     2. Menghitung  PKP Non-Fasilitas
 PKP Non-Fasilitas = Laba Neto Fiskal - PKP Fasilitas

    3. Menghitung Pajak terutang Terfasilitasi
Pajak terutang Terfasilitasi = 25% x 50% x PKP Fasilitas 

    4. Menghitung Pajak terutang Non - Fasilitas
Pajak terutang Non-Fasilitas = 25% x PKP non-Fasilitas 

   5. Menghitung Total Pajak terutang PPh Badan
Pajak Terutang PPh Badan = Pajak Terutang Terfasilitasi + Pajak Terutang Non-Fasilitas


Nah, begitulah cara penghitungan Tarif dan Fasilitas PPh Badan yang mempunyai peredaran bruto lebih dari 4,8 miliar dan kurang dari 50 miliar. Cukup panjang tapi tidak begitu sulit kok.


Tarif dan Fasilitas PPh Badan - Peredaran Bruto lebih dari 50 Miliar

Untuk penghitungan PPh badan dengan pendapatan lebih dari 50 Miliar, maka cara nya cukup mudah, berbeda dengan cara perhitungan Tarif dan Fasilitas PPh Badan yang sebelumnya.Dasar penghitunganya adalah sebagai berikut :
PPh badan terutang = 25% x Laba bersih sebelum pajak


 Nah, mungkin untuk saat ini begini saja yang akan saya bagikan di Tarif dan Fasilitas PPh Badan, untuk lebih jelasnya tentang penerapan di soalnya nanti akan saya post besok hari. Semoga bermanfaat dan semangat belajar tentang Tarif dan Fasilitas PPh Badan


Kata kunci :
PPh badan pasal 28/29 ,PPh badan terutang, Tarif PPh badan, PPh badan cara menghitung, PPh badan dengan fasilitas, PPh badan diatas 4,8 Miliar, PPh badan dibawah 4,8 Miliar, PPh badan diatas 50 Miliar, PPh badan Fasilitas dan Non Fasilitas, PPh badan koreksi fiskal

Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e

Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e - Akuntansi manajemen merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa akuntansi di berbagai perguruan tinggi. Biasanya para dosen pengampu matakuliah ini memakai buku hansen mowen 8e sebagai literatur pembelajaran mahasiswanya. Kebetulan dosen saya menggunakan buku tersebut dan sering memberikan tugas dari buku tersebut. Untuk mempermudah pembelajaran dalam pengerjaan soal maka Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e harus kita punya agar kita bisa mengkoreksi jawaban kita.


Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e
Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e

Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e - Link Download Kunci Jawaban Buku Hansen Mowen edisi 8 

Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e - Dalam artikel kali ini, temen-temen bisa langsung download sesuai dengan kebutuhan kalian. Disini akan kami sediakan link download Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e sesuai dengan bab yang ada dalam buku, berikut adalah link download Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e :

  1. BAB 1 ---------> DOWNLOAD DISINI
  2. BAB 2 ---------> DOWNLOAD DISINI
  3. BAB 3 ---------> DOWNLOAD DISINI
  4. BAB 4 ---------> DOWNLOAD DISINI
  5. BAB 5 ---------> DOWNLOAD DISINI
  6. BAB 6 ---------> DOWNLOAD DISINI
  7. BAB 7 ---------> DOWNLOAD DISINI
  8. BAB 8 ---------> DOWNLOAD DISINI
  9. BAB 9 ---------> DOWNLOAD DISINI
  10. BAB 10 --------> DOWNLOAD DISINI
  11. BAB 11 --------> DOWNLOAD DISINI
  12. BAB 12 --------> DOWNLOAD DISINI
  13. BAB 13 --------> DOWNLOAD DISINI
  14. BAB 14 --------> DOWNLOAD DISINI
  15. BAB 15 --------> DOWNLOAD DISINI
  16. BAB 16 --------> DOWNLOAD DISINI
  17. BAB 17 --------> DOWNLOAD DISINI
  18. BAB 18 --------> DOWNLOAD DISINI

Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e - Nah, silahkan anda download Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e sesuai dengan yang teman-teman butuhkan. Gunakanlah sebijak mungkin agar Kunci Jawaban Akuntansi Manajemen Hansen 8e ini tidak malah menjerumuskan kita. Gunakan dengan bijak dan semangat belajar nya! 

Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap

Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap - Pajak Penghasilan PPh 21 adalah salah satu dari sekian jenis pajak penghasilan yang ada.Perhitungan PPh pasal 21 atas penghasilan teratur ataupun tidak teratur selain bulan Desember atau bulan ketika pegawai tetap berhenti bekerja sebenarnya terdiri atas beberapa macam  dan cukup banyak apabila kami bahas disini. Namun, disini kami akan memberikan gambaran pajak tentang Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap yang tentunya akan mewakili beberapa macam perhitungan PPh pasal 21 pada pegawai tetap yang ada.


Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap
Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap

Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap - Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan

Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap - Rudiantara bekerja di Universitas Tanjung Harapan dan memperoleh penghasilan gaji sebulan dengan gaji pokok Rp 5.000.000. Rudiantara membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000. Rudiantara menikah tapi masih belum mempunyai anak. Perhitungan PPh pasal 21 nya adalah :

 Jawab :

Gaji Sebulan                                                                                       Rp   5.000.000

Pengurangan :

  1. Biaya Jabatan (5% x Rp 5.000.000)      Rp 250.000
  2. Iuran Pensiun                                         Rp 100.000                Rp      350.000
Penghasilan neto sebulan                                                                   Rp   4.650.000

Penghasilan neto setahun (12 x Rp 4.650.000)                               Rp 55.800.000                              

PTKP (K/-) 
  1. Untuk diri wajib pajak*                          Rp 36.000.000
  2. Tambahan WP Menikah *                      Rp   3.000.000          Rp 39.000.000
Penghasilan Kena Pajak                                                                     Rp 16.800.000


Maka PPh 21 nya adalah : PPh 21 setahun : 5% x Rp 16.800.000 = Rp 840.000
                                           PPh 21 sebulan : Rp 840.000 / 12        = Rp   70.000

Nb : * Tarif PTKP di atas menggunakan tarif PTKP yang berlaku tahun 2015

Catatan :
  1. Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan,menagih,dan memelihara penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap tanpa memandang mempunyai jabatan ataupun tidak
  2. Contoh di atas berlaku jika pegawai yang bersangkutan mempunyai NPWP. Apabila yang bersangkutan TIDAK PUNYA NPWP maka jumlah PPh 21 yang dipotong akan menjadi lebih besar yaitu 120% x Rp 70.000 = Rp 84.000
  3. Setiap pemotongan PPh 21 apabila yang bersangkutan tidak mempunyai NPWP, maka PPh 21 yang dikenakan wajib mendapat tambahan sebesar 120%.
Contoh soal di atas adalah Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap yang sederhana. Untuk penghitungan yang lebih kompleks lagi maka akan kami berikan contoh seperti soal di bawah saya ini.
Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap
Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap


Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap - Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan dan tunjangan

Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap - Heri Sugito adalah pegawai pada perusahaan PT Pakuwon Djati, menikah tanpa punya anak, memperoleh gaji Rp 10.000.000 sebulan, tunjangan-tunjangan yang didapatkan Rp 4.000.000 sebulan. PT Pakuwon Djati mengikuti program BPJS ketenagakerjaan, premi jaminan kecelakaan kerja, dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan sejumlah 0,5% dan 0,3% dari gaji. PT Pakuwon Djati menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji, sedangkan Heri Sugito membayar iuran jaminan Hari Tua sebesar 2% dari gaji setiap bulan. Selain itu, PT Pakuwon Djai juga mengkuti program pensiun untuk pegawainya. PT Pakuwon Djati membayar iuran pensiun untuk Heri Sugito ke dana pensiun yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulanya sebesar Rp 100.000, sedangkan Heri Sugito membayar iuran pensiun sebesar Rp 80.000. Maka perhitungna PPh pasal 21 nya adalah :

Jawab :

Pendapatan 
Gaji Sebulan                                                                                                      Rp 10.000.000
Tunjangan-tunjangan                                                                                         Rp   4.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (0,5% x Rp 10.000.000)                              Rp        50.000
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp 10.000.000)                                           Rp        30.000

Penghasilan Bruto Sebulan                                                                                Rp 14.080.000

Pengurangan 
  1. Biaya Jabatan (5% x Rp 14.080.000)                        Rp     500.000
  2. Iuran Pensiun                                                             Rp       80.000
  3. Iuran Jaminan Hari Tua (2% x Rp 10.000.000)        Rp     200.000        Rp      780.000
Penghasilan Neto Sebulan                                                                                 Rp 13.300.000

Penghasilan Neto Setahun (12 x Rp 13.300.000)                                          Rp 159.600.000

PTKP (K/-)
  1. Untuk diri Wajib Pajak                                            Rp 36.000.000
  2. Tambahan WP Menikah                                          Rp   3.000.000        Rp   39.000.000 
Penghasilan Kena Pajak                                                                                    Rp 120.000.000

PPh pasal 21 setahun :  5%  x Rp 50.000.000 = Rp   2.500.000
                                    15%  x Rp 70.600.000 = Rp 10.590.000  
                                                                            Rp 13.090.000

PPh pasal 21 sebulan : Rp 13.090.000 / 12 = Rp 1.090.833

Catatan :
  1. Untuk perusahaan yang masuk program ketenaga kerjaan BPJS, Premi Jaminan Kecelakaan (JKK), Premi Jaminan Kematian (JK), dan Premi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) yang dibayar oleh pemberi kerja merupakan penghasilan bagi pegawai. Ketentuan yang sama berlaku juga untuk premi asuransi kesehatan,kecelakaan kerja,dan asuransi dwi guna atau lainya yang dibayarkan oleh pemberi kerja untuk pegawai kepada perusahaan asuransi lainya. Maka premi tersebut digagbung dengan penghasilan bruto yang dibayarkan oleh pemberi kerja. Di luar yang disebutkan di atas, maka tidak digabungkan ke penghasilan bruto.
  2. Penghasilan neto dihitung dengan mengurangi penghasilan bruto dengan biaya jabatan (maksimal 500.000/bulan) , Iuran pensiun, Iuran Jaminan Hari Tua, dan atau iuran tunjangan hari tua yang dibayar sendiri oleh pegawai melalui pemberi kerja kepada penyedia dana pensiun yang pendirianya telah disahkan oleh menteri keuangan. 
  3. PTKP yang digunakan di contoh di atas menggunakan tarif PTKP tahun 2015
  4. Apabila WP tidak mempunyai NPWP maka PPh pasal 21 yang dikenakan adalah sebagai berikut :  120% x Rp 1.090.833 = Rp 1.308.999

Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap - Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan beserta Tanggungan

Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap - Supri adalah seorang dokter yang telah menikah dan mempunyai 3 anak kandung. Supri bekerja sebagai pegawai tetap di Rumah Sakit Swasta Sehat Selamanya dengan gaji sebulan Rp 20.000.000. Pada bulan Maret 2015, dia menerima pembayaran dari rumah Rumah Sakit Sehat Selamanya berupa gaji Rp 20.000.000 dan menerima jasa medis sebagai dokter yang bersumber dari pasien sebesar Rp 25.000.000. Ia membayar iuran pensiun sebesar Rp 200.000 setiap bulanya. Maka Perhitungan PPh pasal 21 dokter Supri dari Rumah Sakit Sehat Selamanya pada Maret 2015 adalah ?

Jawab :

Gaji sebulan                                                                                                            Rp 20.000.000

Penghasilan Bruto Sebulan                                                                                     Rp 20.000.000

Pengurang 
  1. Biaya Jabatan (5% x Rp 20.000.000)          Rp 500.000
  2. Iuran Pensiun                                               Rp 200.000                              Rp      700.000
Penghasilan Neto sebulan                                                                                       Rp 19.300.000

Penghasilan Neto Setahun (12 x Rp 19.300.000)                                                Rp 231.600.000

PTKP (K/3)
  1. Untuk diri Wajib Pajak                               Rp 36.000.000
  2. Tambahan WP Menikah                             Rp   3.000.000
  3. Tambahan 3 orang Tanggungan                 Rp   9.000.000                           Rp  48.000.000
Penghasilan Kena Pajak                                                                                         Rp 181.000.000

PPh pasal 21 terutang setahun :  5%  x Rp   50.000.000 = Rp   2.500.000
                                                   15% x Rp 131.600.000 = Rp 20.040.000 
                                                                                            Rp 22.540.000

PPh pasal 21 terutang sebulan : Rp 22.540.000 / 12 = Rp 1.670.000

Catatan :
  1. Biaya jabatan yang diperbolehkan maksimal adalah sebesar 500.00/bulan
  2. Tarif PTKP yang digunakan pada contoh soal di atas menggunakan tarif PTKP tahun 2015
  3. Perhitungan jasa medis PPh pasal 21 atas jasa medis yang diterima dokter supri dihitung sebagai penghasilan yang diterima oleh bukan pegawai yang mempunyai NPWP atas penghasilan berkesinambungan. Sehingga cara perhitunganya pun tidak bisa menggunakan cara perhitungan seperti ini melainkan memakai norma perhitungan khusus.

Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap - Nah, bagaimana pendapat teman-teman semuanya mengenai Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap ? memang contoh soal dan jawaban di atas hanya sedikit dari sekian banyak jenis contoh soal yang ada. Nantinya saya akan membagikan Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap khusus contohnya dari sisi wanita yang mempunyai suami baik yang berpenghasilan ataupun tidak berpenghasilan. Sekian sedikit ilmu mengenai pajak Soal dan Jawaban PPh 21 Pegawai Tetap. semoga bermanfaat dan terus berkarya!


Tag : Pajak penghasilan pasal 21 untuk pns, soal pajak penghasilan pasal 21, rumus pajak penghasilan pph pasal 21, pajak penghasilan pasal 21 pribadi, pajak penghasilan pasal 21 pegawai tetap, contoh kasus pajak penghasilan pasal 21, cara hitung pajak penghasilan pasal 21, contoh pajak penghasilan pasal 21, contoh soal pajak penghasilan pasal 21, contoh perhitungan pajak penghasilan pasal 21