Contoh Soal Departementalisasi dan Jawaban

Contoh Soal Departementalisasi dan Jawaban - Belajar teori ternyata belum cukup untuk memahami materi biaya departementalisasi,tapi apabila ditambah dengan belajar Contoh Soal Departementalisasi dan Jawaban maka insyallah akan lebih paham mengenai departementalisasi itu sendiri.Oleh karena itu,kami akan memberikan ilustrasi Contoh Soal Departementalisasi dan Jawaban agar memudahkan teman-teman dalam belajar materi departementalisasi:biaya overhead pabrik.Berikut adalah contoh soal dan jawaban departementalisasi dengan menggunakan metode langsung,metode bertingkat dan metode simultan.


Ilustrasi : Departementalisasi

Contoh Soal Departementalisasi dan Jawaban - Contoh Soal dan Jawaban

PT. DEF mempunyai dua departemen Jasa dan Tiga departemen Produksi dalam usahanya.Perusahaan menyebut departemen jasa sebagai departemen "X" dan "Y" sedangkan departemen produksi sebagai departemen "A" dan "B" dan "C".Perusahaan menggunakan Cost Driver taksiran bahan baku untuk Departemen "X" sedangkan untuk departemen "Y" menggunakan Cost driver jumlah karyawan.Anggaran BOP perusahaan DEF adalah sebagai berikut :

Tabel : Anggaran BOP Perusahaan DEF
Ada kebijakan khusus yang menyatakan bahwa pengalokasian biaya didahulukan di departemen Y (untuk soal metode bertingkat).

Hitunglah alokasi BOP dengan tiga metode yang telah ditentukan :


Departementalisasi Tiga Metode - Contoh Soal dan Jawaban Metode Langsung

BOP dari "X" adalah = 14.250.000
Cost driver yang digunakan = Taksiran Bahan Baku,Maka penyelesaianya adalah :

Departemen Produksi A = (180.000/500.000) * 14.250.000 = 5.130.000
Departemen Produksi B = (200.000/500.000) * 14.250.000 = 5.700.000
Departemen Produksi C = (120.000/500.000) * 14.250.000 = 3.420.000

Keterangan : 
  1. Nominal 180.000,200.000,dan 120.000 berasal dari taksiran bahan baku yang ada di masing-masing departemen produksi A,B dan C
  2. Nominal 500.000 berasal dari : 180.000 + 200.000 + 120.000 , Jadi pembaginya adalah penjumlahan dari Taksiran bahan baku masing-masing departemen produksi.Mengapa taksiran bahan baku pada departemen Y tidak diikutkan ? Seperti yang ada di ilustrasi di awal,masing-masing departemen tidak memiliki kaitan biaya.
  3. Nominal 14.250.000 merupakan nilai BOP applied dari departemen "X"

BOP dari "Y" adalah = 15.200.000
Cost driver yang digunakan = Jumlah Karyawan,maka penyelesaianya adalah :

Departemen Produksi A = (20/60) * 15.200.000 = 5.066.666
Departemen Produksi B = (10/60) * 15.200.000 = 2.533.333
Departemen Produksi C =  (30/60) * 15.200.000 = 7.600.000

Keterangan :
  1. Nominal 20,10 dan 30 berasal dari Jumlah karyawan yang digunakan di masing-masing departemen produksi A,B dan C.
  2. Nominal 60 berasal dari penambahan 20 + 10 + 30 , Jadi pembaginya berasal dari penambahan jumlah karyawan di masing-masing departemen produksi.(alasan kenapa "X" tidak diikut sertakan sama seperti pembahasan sebelumnya)
  3. Nominal 15.200.000 merupakan nilai BOP applied dari departemen "Y"


Departementalisasi Tiga Metode - Contoh Soal dan Jawaban Metode Bertingkat

Diketahui ada kebijakan khusus PT. DEF  yang mana alokasi biaya didahulukan dari departemen "Y".

BOP Y = 15.200.000
Cost driver = Jumlah Karyawan

Departemen Produksi A = (20/85) * 15.200.000 = 3.576.470
Departemen Produksi B = (10/85) * 15.200.000 = 1.788.235
Departemen Produksi C = (30/85) * 15.200.000 = 5.364.705
Departemen Jasa X        = (25/85) * 15.200.000 = 4.470.588

Keterangan :
1.     Nominal 20,10,30 dan 25 merupakan Jumlah karyawan di masing-masing departemen produksi dan departemen Jasa.
2.     Nominal 85 berasal dari penjumlahan 20 + 10 + 30 + 25 ,Pembagi nya berasal dari penjumlahan jumlah karyawan di masing-masing departemen Jasa dan departemen Produksi.Kenapa melibatkan departemen Jasa X ? karena metode bertingkat dan adanya kebijakan khusus , maka departemen Y wajib mengalokasikan biaya ke departemen X juga.
3.     Nominal 15.200.000 adalah nilai BOP applied dari departemen Y.

BOP X = 4.470.588 + 14.250.000 = 18.720.588
Cost driver = Taksiran Biaya, maka penyelesaianya adalah :

Departemen Produksi A = (180.000/500.000) * 18.720.588 = 6.739.411
Departemen Produksi B = (200.000/500.000) * 18.720.588 = 7.488.235
Departemen Produksi C = (120.000/500.000)* 18.720.588 = 4.492.941

Keterangan :
  1. Keterangan nya sama seperti yang ada di Keterangan sebelumnya

Departementalisasi Tiga Metode - Contoh Soal dan Jawaban Metode Simultan


Berikut adalah langkah langkah yang harus dilakukan :
 1. Carilah presentase dari masing-masing departemen Jasa

  • Departemen Y* = (70.000/570.000) * 100% = 12,2%
  • Departemen X* = (25/85) * 100% = 29,4%

2. Menjadikan ke persamaan matematika
  • Y = 15.200.000 + 0,122x
  • X = 14.250.000 + 0,294y

3. Mensubtitusikan persamaan matematika pada langkah ke-2

    Y = 15.200.000 + 0,122 * ( 14.250.000 + 0,294y)
    Y =  17.567.413
   
Maka X = 14.250.000 + 0,294 * 17.567.413 = 19.405.027


 4. Langkah terakhir adalah menghitung seperti metode-metode sebelumnya

BOP X = 19.405.027, maka biaya di departemen produksi adalah :

Departemen Produksi A = (180.000/570.000) * 19.405.027 = 6.127.903
Departemen Produksi B = (200.000/570.000) * 19.405.027 = 6.808.781
Departemen Produksi C = (120.000/570.000) * 19.405.027 = 4.085.269
Departemen Jasa Y = (70.000/570.000) * 19.405.027 = 2.383.073


BOP Y = 17.567.413,Maka biaya di departemen produksi adalah :

Departemen Produksi A = (20/85) * 17.567.413 = 4.133.509
Departemen Produksi B = (10/85) * 17.567.413 = 2.066.754
Departemen Produksi C = (30/85) * 17.567.413 = 6.200.263
Departemen Jasa X        = (25/85) * 17.567.313 = 5.166.086


Contoh Soal Departementalisasi dan Jawaban - Sekian contoh soal dari kami,apabila anda ingin mereview teorinya terlebih dahulu,silahkan membaca artikel Departementalisasi tiga metode.


Kata Kunci : Contoh soal dan jawaban departementalisasi,Soal dan jawaban departementalisasi,Soal dan jawaban metode langsung,Soal dan jawaban metode bertingkat,soal dan jawaban metode simultan


Departementalisasi Tiga Metode

Departementalisasi Tiga Metode - Departementalisasi dari overhead pabrik berarti membagi pabrik kedalam segmen yang disebut departemen,yang menjadi tujuan pembebanan biaya overhead untuk tujuan akuntansi pembagian suatu pabrik ke departemen-departemen yang teripsah menghasilkan perhitungan biaya produksi yang lebih baik dan meningkatkan pengendalian yang bertanggung jawab atas biaya overhead.Dalam artikel ini nanti,fokus yang akan dibahas adalah tentang Departementalisasi Tiga Metode yang mana akan menguraikan masing-masing metode yang ada di departementalisasi:biaya overhead pabrik.



Departementalisasi Tiga Metode - Identifikasi Departemen

Dalam perjalananya,sebelum kita menuju ke metode penghitungan biaya yang akan dibagikan ke masing-masing departemen,maka langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi departemen.Dimana identifikasi departemen apakah departemen ini termasuk departemen Jasa ataukah termasuk dalam departemen produksi.

  • Departemen Produksi (producing departement) : menghasilkan produk dengan mengubah bentuk atau sifat dari bahan baku atau dengan merakit komponen.
  • Departemen Jasa (service departement) : memberikan pelayanan yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap produksi tetapi tidak mengubah bentuk,rakitan,maupun sifat dari bahan baku.

Conto - contoh yang termasuk dari departemen produksi dan departemen jasa yaitu :

  1. Departemen produksi
    • Pemotongan
    • Penyerutan
    • Perakitan
    • Penyelesaian
    • Pelapisan
    • Perajutan
    • Dan sejenisnya
  2. Departemen Jasa
    • Penerimaan
    • Inspeksi
    • Penyimpanan
    • Keamanan
    • Pembelian
    • Pengapalan
    • Pengendalian Produksi
    • dan sejenisnya.
Setelah itu,maka yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi variabel yang biasa disebut "Cost Driver".Untuk pembahasan lebih jelasnya tentang Cost driver ini akan dijelaskan lebih lanjut ketika menjelaskan tentang tiga metode yang ada di departementalisasi itu sendiri.

Departementalisasi,Biaya Overhead Pabrik,Biaya,Overhead Pabrik
Ilustrasi : Departementalisasi

Departementalisasi Tiga Metode - Menentukan Tarif Biaya Overhead Departemental

Karena pada akhirnya semua overhead pabrik,baik yang dari departemen produksi ataupun departemen jasa akan dialokasikan ke departemen produksi,maka penetapan tarif overhead departemental mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Estimasi total overhead departemental dari departemen produksi dan departemen jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan.Tentukan jika mungkin,sifat tetap dan variabel untuk setiap kategori biaya nya.
  2. Buat suatu survei dengan tujuan untuk mendistribusikan biaya overhead tidak langsung departemental dan biaya departemen jasa.
  3. Estimasikan total overhead tidak langsung departemental pada tingkat aktivitas yang dipilih dan alokasikan biaya tersebut ke departemen-departemen.
  4. Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang memperoleh manfaat dari jasa tersebut.
  5. Hitung tarif overhead departemental.
Dalam kondisis tertentu,dalam rangka perhitungan biaya departemental dan produk,direkomendasikan dua metode akuntansi tersendiri untuk biaya utlitas antaralain :
  1. Membebankan semua biaya tenaga dan bahan bakar ke departemen utilitas sendiri,kemudian mengalokasikan ke departemen yang menerima manfaatnya.
  2. Membebankan departemen-departemen tertentu dengan biaya tenaga dan bahan bakar jika ada meteran terpisah,dan membebankan sisanya ke departemen utilitas tersendiri.Sisa inilah yang kemudian akan dialokasikan ke departemen yang menerima manfaatnya.

Departementalisasi Tiga Metode - Metode Langsung Departementalisasi

Pada beberapa perusahaan,biaya departemen jasa didistribusikan hanya ke departemen produksi saja.Pendekatan seperti ini disebut dengan Metode Langsung (direct method) dalam departementalisasi.Metode langsung dapat dibenarkan untuk perhitungan biaya produk jika hasil akhirna tidak jauh berbeda dari hasil metode distribusi biaya lainya.Untuk lebih jelasnya,perhatikan ilustrasi berikut :

Departementalisasi,Metode Langsung,Ilustrasi
Ilustrasi : Departementalisasi Metode Langsung
Dari ilustrasi di atas,menjelaskan bahwa dari Departemen "X" dan Departemen "Y" ada distribusi biaya ke masing-masing sub departemen nya,namun masing-masing departemen tidak melakukan distribusi biaya satu sama lain.Untuk lebih jelasnya,akan ada contoh soal Departementalisasi dan disitu akan dijelaskan tentang Departementalisasi dengan penyelesaian tiga metode sekaligus.


Departementalisasi Tiga Metode - Metode Bertingkat

Departementalisasi metode bertingkat (step method) merupakan metode dengan mendistribusikan biaya dari departemen jasa berdasarkan urutan tertentu yaitu,urutan yang ditetapkan oleh departemen.Metode bertingkat yang sering disebut juga metode sekuensial (sequential method) karena biaya didistribusikan dari dpartemen jasa sesuai dengan urutan yang telah ditentukan sebelumnya.Sekali biaya telah didistribusikan dari departemen jasa,tidak akan ada biaya departemen jasa lain yang dibebankan kembali ke departemen tersebut dalam langkah berikutnya.Untuk lebih jelasnya berikut adalah ilustrasinya :
Departementalisasi,Metode Bertingkat,Step Method,Sequential Method,Metode Sekuensial
Ilustrasi : Departementalisasi Metode Bertingkat 

Dari ilustrasi di atas,dijelaskan bahwa departemen "Y" terlebih dahulu mengalokasikan biaya nya ke departemen "X" baru selanjutnya departemen "X" melanjutkanya ke sub departemen produksinya.Namun disini departemen "X" tidak akan kembali mengalokasikan biaya ke departemen "Y".Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan di contoh soal departementalisasi metode bertingkat.


Departementalisasi Tiga Metode - Metode Simultan

Metode simultan (simultaneous method) atau disebut metode aljabar (algebraic method) atau juga disebut metode resiprokal (resiprokal method) merupakan metode yang mempertimbangkan secar lengkap hubungan timbal balik antar semua departemen jasa.Biaya dari departemen jasa yang dihasilkan secara simultan,pertama dengan menggunakan aljabar untuk menyelesaikan dua persamaan linier dengan dua variabel yang tidak dikeahui.Apabila ada banyak departemen jasa,matriks aljabar menjadi berguna dan perhitungan dapat dilakukan dengan komputer.Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan ilustrasi dari metode simultan berikut :

Departementalisasi,Metode Simultan,Metode Aljabar,Metode resiprokal,Simultaneous Method,Algebraic method,resiprokal method
Ilustrasi : Departementalisasi Metode Simultan

Dari ilustrasi di atas,dapat kita ketahui bahwa masing-masing departemen jasa saling mengalokasikan biaya nya.


Nah,mungkin itu dulu yang kita bahas dari artikel ini.Untuk Contoh soal dari Departementalisasi Tiga Metode dan jawabanya bisa klik di : Contoh Soal dan Penyelesaian Departementalisasi.Sekian dan terimakasih.




Jenis - Jenis Pajak

Jenis - Jenis Pajak - Pada dasar-dasar perpajakan,mahasiswa diharapkan bisa untuk mengerti dan bisa membedakan tentang Jenis - Jenis Pajak.Terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokan menurut golongan,menurut sifat,dan menurut lembaga pemungutanya.Nah,pada kesempatan kali ini akan membahas Jenis - Jenis Pajak secara lebih mendalam agar kita lebih mengerti tentang pengelompokan pajak menurut masing-masing jenisnya.


Jenis - Jenis Pajak | Pajak menurut golongan | Pajak menurut lembaga pemungut | Pajak menurut sifat


Jenis - Jenis Pajak - Pengelompokan Pajak menurut Golongan

Menurut golonganya,pajak digolongkan menjadi dua golongan sebagai berikut :

     1. Pajak langsung

Jenis - Jenis Pajak - Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.Pajak harus menjadi beban Wajib Pajak yang bersangkutan.
Contoh nya adalah : Pajak Penghasilan (PPh),PPh dibayar atau ditanggung oleh pihak-pihak tertentu yang memperoleh penghasilan tersebut.

    2. Pajak Tidak langsung 

Jenis - Jenis Pajak - Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga.Pajak tiadk langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan,peristiwa,atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak.
Contoh nya adalah : Pajak Pertambahan Nilai (PPN),PPN terjadi karena terdapat pertambahan nilai terhadap barang atau jasa,Pajak ini dibayarkan oleh produsen atau pihak yang menjual barang,namun dapat dibebbankan kepada konsumen baik secara eksplisit maupun implisit ( dimasukan dalam harga jual barang atau jasa )

Jenis - Jenis Pajak - Cara Menentukan suatu Pajak Termasuk Pajak langsung atau Pajak tidak langsung

Jenis - Jenis Pajak - Dalam menentukan suatu pajak tergolong pajak tidak langsung atau pajak langsung dalam artian ekonomis,maka dapat menggunakan cara melihat ketiga unsur yang terdapat dalam kewajiban pemenuhan perpajakanya.Berikut ini adalah ketiga unsur tersebut :

  1. Penanggung jawab pajak adalah orang yang secara formil yuridis diharuskan melunasi pajak.
  2. Penanggung pajak adalah orang yang dalam faktanya memikul terlebih dahulu beban pajaknya.
  3. Pemikul pajak adalah orang yang menurut undang-undang harus dibebani pajak.
Jika ketiga unsur tadi sudah ditemukan pada seseorang,maka pajak tersebut disebut pajak langsung.Sedangkan jika ketiga unsur tersebut ditemukan terpisah atau terdapat pada lebih dari satu orang,maka disebut pajak tidak langsung.


Jenis - Jenis Pajak - Pengelompokan Pajak menurut Sifat

Ternyata,menurut sifatnya pajak dapat dikelompokan menjadi dua antara lain :

    1. Pajak Subjektif

Jenis - Jenis Pajak - Pajak subjektif adalah pajak yang pengenaanya memperhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya.
Contoh daripada pajak ini yaitu : Pajak Penghasilan (PPh),Dalam PPh terdapat subjek pajak orang pribadi.Pengenaan PPh untuk orang pribadi harus memperhatikan keadaan pribadi tersebut seperti status perkawinan,banyak nya anak,dan tanggungan lainya.Keadaan pribadi tersebut lah nantinya akan digunakan untuk menentukan besaran penghasilan yang tidak dikenakan pajak.

   2. Pajak Objektif

Jenis - Jenis Pajak - Pajak objektif adalah pajak yang pengenaanya memerhatikanobjeknya,baik berupa benda,keadaan,perbuatan,maupun peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak,tanpa memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak dan tempat tinggal.
Contoh dari pajak ini yaitu : Pajak Pertambahan Nilai (PPN),Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM),dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Jenis - Jenis Pajak - Pengelompokan menurut Lembaga Pemungut

Apabila dikelompokan menurut Lembaga Pemungutnya,maka pajak dikelompokan menjadi dua antara lain :

    1. Pajak Negara (Pajak Pusat)

Jenis - Jenis Pajak - Pajak Negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan nantinya digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya.
Contoh : PPh,PPN,dan PPnBM

    2. Pajak Daerah 

Jenis - Jenis Pajak - Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik di tingkat provinsi atau di daerah tingkat kota/kabupaten dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing.Ada undang-undang yang mengatur tentang Pajak daerah yaitu Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009.
Contoh : Pajak kendaraan bermotor,Bea Balik nama Kendaraan bermotor,Pajak rokok dan lain sebagainya.



Jenis - Jenis Pajak - Nah,bagaimana teman-teman ? semoga sedikit penjelasan mengenai Jenis-Jenis pajak di atas dapat sedikit membantu tugas dari teman-teman.Materi disini saya ambil dari catatan saya dari dosen pak hendi dan menggunakan buku perpajakan teori dan kasus yang dikarang oleh bu siti resmi.Semoga bermanfaat dan selamat belajar tentang Jenis - Jenis Pajak.






Dasar - Dasar Perpajakan

Dasar - Dasar Perpajakan - Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.Definisi pajak tadi merupakan salah satu dari sekian banyak definisi yang telah dikatakan oleh tokoh-tokoh ternama di dunia.Dasar - Dasar Perpajakan akan membahas tentang definisi pajak,ciri-ciri pajak dan pungutan yang lain pajak serta fungsi pajak.Selain itu,pada bagian Dasar - Dasar Perpajakan akan membahas juga tentang pembagian hukum pajak hingga jenis-jenis pajak.


Dasar - Dasar Perpajakan - Ciri-Ciri yang melekat pada definisi pajak 

Dasar - Dasar Perpajakan - Dalam pajak,terdapat ciri-ciri yang terus melekat dengan definisi pajak itu sendiri.Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh tokoh-tokoh tadi maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa :

  1. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaanya.
  2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kotraprestasi individual oleh pemberintah.
  3. Pajak dipungut oleh negara,baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
  4. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah,yang bila dari pemasukanya masih terdapat surplus maka akan digunakan untuk pembiayaan public investment.
Nah,setelah mengetahui ciri-ciri di atas,maka kita dapat mengetahui tentang beberapa hal yang melekat pada pajak yang telah dibahas di Dasar - Dasar Perpajakan.

Dasar - Dasar Perpajakan - Pungutan lain selain pajak 

Dasar - Dasar Perpajakan - Setelah kita mengetahui ciri-ciri yang melekat pada defenisi pajak,ternyata ada pungutan lain selain pajak.Disamping pajak,ternyata ada beberapa pungutan lain yang serupa dengan pajak,tetapi memiliki perlakuan dan sifat yang berbeda dengan pajak yang dilaksanakan oleh negara terhadap rakyatnya.Pungutan yang dimaksud tadi yaitu :
  1. Bea Meterai : Pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda materai atau benda lain.
  2. Bea masuk dan Bea keluar : bea masuk merupakan pungutan atas barang-barang yang dimasukan ke dalam daerah pabean berdasarkan harga/nilai barang itu atau berdasarkan tarif yang sudah ditentukan.Sedangkan bea keluar merupakan pungutan yang dilakukan atas barang yang dikeluarkan dari daerah pabean berdasar tarif yang sudah ditentukan berdasarkan masing-masing golongan barang.
  3. Cukai : Merupakan pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang sudah ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu.Contohnya adalah tmebakau,gula,bensin,dan minuman keras,dan sebagainya.
  4. Retribusi : Pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pembayar.Contoh nya adalah parkir,pasar,jalan tol dan lainya.
  5. Iuran : Pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung  dan nyata kepada kelompok atau golongan pembayar.
  6. Pungutan lainya : Pungutan yang sah atau legal berupa sumbangan wajib

Definisi Pajak | Ciri melekat pada pajak | Pungutan selain pajak

Dasar - Dasar Perpajakan - Fungsi Pajak

Dasar - Dasar Perpajakan - Tadi kita telah mengetahui tentang pungutan lain selain pajak,maka sekarang kita waktunya memahami tentang fungsi daripada pajak itu sendiri.Pada Dasar - Dasar Perpajakan maka fungsi pajak mempunyai dua fungsi utama yaitu :

      1. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)

Dasar - Dasar Perpajakan - Pajak mempunyai fungsi sebagai Budgetair,yang artinya adalah pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai segala pengeluaran rutin ataupun pembangunan.Karena sebagai salah satu sumber penerimaan negara,maka pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memasukan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara.Berbagai upaya tersebut antaralain dilakukan secara ekstensifikasi dan intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak,contohnya adalah Pajak Penghasilan (PPh),Pajak Pertambahan Nilai (PPN),Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM),Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan lain sebagainya.

    2. Fungsi Pengatur (regularend)

Dasar - Dasar Perpajakan - Pajak memiliki fungsi sebagai pengatur,yang memiliki makna bahwa pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di laur bidang keuangan.Berikut ini adalah contoh penerapan pajak yang menrapkan fungsi sebagai pengatur.
  • Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dikenakan ketika terjadi transaksi jual beli barang tergolong mewah.Semakin mewah suatu barang maka tarif pajaknya semakin tinggi barang tersebut sehingga harganya semakin mahal.Tujuan adanya pengenaan pajak ini agar masyarakat tidak berlomba untuk membeli barang mewah dan untuk menghindarkan masyarakat dari gaya hidup hedonisme.
  • Tarif Pajak Progresif dikenakan atas penghasilan,tujuanya adalah agar pihak yang memperoleh penghasilan yang tinggi juga memberikan kontribusi yang tinggi pula sehingga terjadi pemerataan pendapatan.
  • Tarif Pajak ekspor sebesar 0%,tujuanya agar para pengusaha terdorong mengekspor hasil produksi di pasar dunia sehingga memperbesar devisa negara.
  • Tarif penghasilan dikenakan atas penerahan barang hasil industri tertentu,seperti industri semen,industri kertas dan lainya.Tujuanya adalah untuk menekan produksi terhadap industri-industri yang telah ditentukan tadi karena proses produksinya mengganggu lingkungan dan menyebabkan polusi bagi lingkungan.
  • Pengenaan pajak 1% bersifat final untuk kegiatan usaha dan batasan peredaran usaha tertentu yang memiliki tujuan untuk penyederhanaan penghitungan pajak.
  • Penerapan tax holiday memiliki tujuan untuk menarik investor asing agar tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Fungsi Budgetair | Fungsi pengatur | Pembagian hukum pajak | Hukum Pajak materiil | Hukum pajak formil |

Dasar - Dasar Perpajakan - Pembagian Hukum Pajak

Dasar - Dasar Perpajakan - Setelah mengerti tentang fungsi pajak,maka sekarang kita akan mencoba memahami tentang pembagian hukum pajak.Hukum pajak dibagi menjadi dua yaitu hukum pajak materil dan hukum pajak formil.Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya :

    1. Hukum Pajak Materiil

Dasar - Dasar Perpajakan - Hukum Pajak Materiil adalah norma-normal yang menjelaskan tentang keadaan,perbuatan dan peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak,siapa yang harus dikenakan pajak,dan berapa besar pajaknya.Artinya hukum pajak materiil mengatur tentang timbulnya,besarnya dan hapusnya utang pajak beserta hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak.Hal-hal yang termasuk dalam hukum pajak materiil antara lain pengaturan yang memuat kenaikan,denda,saknsi,atau hukuman.Contoh dari hukum pajak materiil antara lain Undang-Undang Pajak Penghasilan dan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai.

   2. Hukum Pajak Formil

Dasar - Dasar Perpajakan - Hukum pajak formil adalah peraturan-peraturan mengena berbagai cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi suatu kenyataan.Bagian ini memuat cara-cara penyelenggaraan mengenai penetapan suatu utang pajak,kontrol oleh pemerintah terhadap penyelenggaraanya,kewajiban para wajib pajak.Hubungan antara fiskus dan wajib pajak tidak selalu sama karena kompetensi aparatur fiskus peraturan yang melindungi wajib pajak,tetapi bersifat melawanya.Namun,saat ini ada perbaikan terkait hak-hak wajib pajak yang umumnya melindungi tindakan sewenang-wenang pihak fiskus.Contohnya adalah : Undang-undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan,undang-undang penagihan pajak dan surat paksa,serta undang-undang peradilan pajak.


Dasar - Dasar Perpajakan - Nah,mungkin sekian dulu ya tentang Dasar - Dasar Perpajakan dan semoga dapat bermanfaat.

Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso

Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso -  Mempelajari intermadiate accounting kieso tentunya mempunyai cara tersendiri bagi saya.Biasanya,admin belajar mengerjakan soal-soalnya terlebih dahulu lalu mencocokan nya dengan Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso.Tentunya sering ada godaan untuk menggunakan Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso ketika diberikan tugas oleh dosen agar kita bisa menyelesaikan soal nya lebih cepat.Namun,prinsip yang harus dipegang adalah kita harus menggunakan Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso secara bijak dan benar.Buat teman-teman mahasiswa sekalian yang belum mempunyai Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso bisa langsung download Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso.



Download Kunci Intermediate Accounting | Free download Manual Solution



BUTUH EBOOK Intermediate Accounting Kiesso Edisi terbaru ? ---> KLIK DISINI! 

Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso - Link download Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso


Bingung tentang konsep biaya ? baca : Konsep Biaya akuntansi biaya

Manual Solution Intermediate Accounting e2 | Free download Solution manual intermediate Accounting Kieso e2
Kunci Jawaban Intermediate Accounting Kieso

Teman-teman sekalian,silahkan Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso di link yang telah admin sediakan di atas.Gunakanlah sebijak mungkin ya.Sebenarnya kunci itu disediakan untuk membantu kita belajar,bukan untuk membantu kita untuk menyelesaikan soal secara instan.Jangan sampai kunci ini malah membuat teman-teman menjadi lebih tidak bisa dalam mengerjakan soal akuntansi dan mengerti tentang akuntansi intermediate.So,gunakan secara bijak ya dan sekian dari admin tentang Kunci Jawaban Intermadiate Accounting Kieso.

Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya

Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya - Konsep biaya yang telah berkembang sekarang ini sesuai dengan kebutuhan para akuntan,ekonom dan insinyur.Seorang akuntan akan mendefinisikan biaya sebagai "suatu nilai tukar,pengeluaran,atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat.Dalam akuntansi keuangan,pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang.Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya akan menjelaskan tentang istilah biaya,agar nantinya para calon akuntan tidak bingung dengan perbedaan antara biaya dan beban.



Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya

Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya - Biaya ( Cost)

Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya - istilah biaya biasanya digunakan sebagai sinonim dari beban (expese).Tapi,ternyata beban sendiri mempunyai definisi yang sebenarnya berbeda dengna definisi dari biaya.Definisi dari beban adalah arus kas keluar yang terukur dari barng atau jasa,yang kemudian dibandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba.Contoh kasus gampang nya agar teman-teman bisa membedakan antara beban dan biaya adalah sebagai berikut :

Contoh Logika 1

Perusahaan PT.Tahu Sejahtera membeli bahan baku kedelai secara TUNAI.Karena pembelian ini menggunakan secara tunai,maka tidak ada aset berseih yang terpengaruh sehingga tidak perlu adanya pengakuan beban.Mengapa ? karena sumberdaya perusahaan hanya dirubah dari kas menjadi persediaan bahan baku.Akan tetapi,ketika persediaan bahan baku tersebut dirubah menjadi barang jadi dan kemudian dijual,maka biaya dari bahan baku tersebut dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi.

SETIAP BEBAN ADALAH BIAYA,TETAPI TIDAK SETIAP BIAYA ADALAH BEBAN

Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya - Biaya (Cost) dan Beban (expenses)


Dalam membedakan antara biaya dan beban sebenarnya cukup mudah,tetapi teman-teman terkadang bingung karena perbedaan keduanya yang begitu sedikit membuat kita menjadi bingung.Berikut ini mungkin saya berikan sedikit perbedaan yang bisa ditemukan oleh dosen saya :


  • Biaya : Pengorbanan sumber ekonomi yang biasa diukur dalam satuan uang untuk tujuan tertentu.Biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : telah terjadi atau akan terjadi,dikeluarkan untuk tujuan tertentu.
  • Beban : Biaya yang telah habis pakai yang biasanya dikurangkan dari pendapatan.
  • Contoh simple dari keduanya adalah sebagai berikut :
    • Pembayaran biaya PDAM merupakan termasuk beban (expenses) 
    • Biaya pembelian kran air,pipa dan alat lainya untuk pengaliran air PDAM merupakan termasuk Biaya (cost)
Mudah bukan ? teman-teman tidak perlu merasa kesulitan kok.



Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya - Jenis biaya dan deskripsinya

Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya - Teman-teman coba pahami konsep di atas,istilah biaya menjadi lebih spesifik ketika dimodifikasi dengan deskripsi seperti langsung,utama,konversi,tetap,variabel,terkendali,periode,dan lainnya.Setiap modifikasi tersebut mengimpplikasikan suatu atribut tertentu  yang penting dalam pengukuran biaya.Biaya tersebut dicatat dan diakumulasikan ketika manajemen membebankan biaya ke persediaan,menyusun laporan keuangan,merencanakan dan mengendalikan biaya,membuat perencanaan dan ketika pengambilan keputusan.Sebagai seorang akuntan,nantinya akan banyak jenis biaya yang akan ditemui diantaranya adalah biaya masa depan,biaya penggantian,biaya diferensial,biaya oportunitas yang semuanya tidak dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan eksternal.

Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya - Di atas telah saya sebutkan beberapa jenis biaya,nah sekarang saya akan mendeskripsikan beberapa biaya tadi dan menambahkan beberapa jenis biaya yang belum disebutkan di atas :

  1. Biaya Langsung (direct cost) : biaya yang dikeluarkan untuk membiayai keperluan yang harus dibiayai.Contoh : Gaji karyawan,pembelian bahan baku.
  2. Biaya tidak langsung (indirect cost) : Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai hal-hal yang sifatnya tidak langsung.Contoh : biaya overhead pabrik dan beberap hal yang berkaitan dengan proses produksi.
  3. Biaya eksplisit (explicit cost) : Biaya yang ketika dikeluarkan nantinya biaya tersebut tercantum dalam pembayaran kas
  4. Biaya implisit (implicit cost) : Biaya yang dikeluarkan tapi tidak tercantum dalam pembayaran kas.
  5. Biaya variabel : biaya yang nominalnya bergantung pada output atau hasil dari produksi.Semakin besar hasil produksi maka semakin besar pula biaya variabel nya.
  6. Biaya tetap : biaya yang nominalnya tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.yang termasuk dalam biaya tetap adalah biaya penyusutan mesin pabrik.
  7. Biaya opportunity : biaya yang muncul akibat pengorbanan kesempatan tertentu.
  8. Biaya sebenarnya : biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.


Mungkin itu dulu dari saya,semoga materi Konsep Biaya dalam Akuntansi biaya akan bermanfaat bagi teman-teman semuanya yang sedang menempuh mata kuliah akuntansi biaya.

Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO

Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO - Halo sahabat mahasiswa akuntansi sekalian,pada artikel sebelumnya saya telah membahas mengenai persediaan secara umum.sekarang,kita akan membahas tentang Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO yang merupakan bagian penting dari bab persediaan.Dalam akuntansi,ada dua metode mencatatan persediaan yaitu metode pencatatan persediaan secara periodik dan metode pencatatan persediaan secara perpetual.Akan tetapi,sekarang saya hanya akan membahas tentang metode pencatatan periodik.untuk itu,langsung saja teman-teman baca ya....


Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO - Ciri khas Metode Pencatatan Persediaan Periodik

Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO - Metode pencatatan persediaan secara periodik ini menurut asisten dosen yang pernah mengajar saya memiliki ciri-cri utama yaitu Harga Pokok Penjualan (HPP) dan sisa barang atau persediaan akhirna selalu dihitung di akhir periode akuntansi perusahaan.Jadi,teman-teman tidak usah terlalu bingung bagaimana cara membedakan suatu kasus menggunakan metode pencatatan persediaan secara periodik ataukah menggunakan metode pencatatan secara perpetual.


Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO - Menghitung Persediaan Periodik dengan FIFO

Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO - Dalam persediaan,selain tentang metode pencatatan,terdapat juga metode penilaian persediaan.Metode penilaian disini yang akan saya bahas adalah metode penilaian secara Cash Flow,karena metode penilaian tersebut ada hubunganya dengan artikel yang saya bahas ini.Dalam metode penilaian dengan Cash Flow,dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu secara First In First Out (FIFO) dan Average Cost.Sekarang,kita akan membahas tentang First In First Out,yang memiliki maksud barang yang pertama kali masuk,dianggap barang yang pertama kali keluar juga.Misalnya amati ilustrasi berikut ini untuk memudahkan anda tentang FIFO ;

"PT.Nike Indonesia telah mendatangkan 500 sepatu sport pada bulan Januari untuk mengisi kekosongan stok nya.Lalu,pada bulan februari,PT. Nike Indonesia mendatangkan lagi 800 sepatu sport.Pada bulan Mei,ada penjualan sebesar 400 Sepatu oleh PT.Nike Indonesia.Menggunakan asumsi FIFO,Jumlah persediaan dari PT.Nike Indonesia menjadi 900 Sepatu sport yang terdiri dari 100 barang dari bulan Januari dan 800 barang dari bulan Februari.'




Tolong benar-benar dipahami ilustrasi di atas.Untuk lebih jelasnya,kita akan masuk pada sesi studi kasus berikut ini :


  1. 01 Okt : PT Senta mempunyai persediaan awal 60 unit @24
  2. 09 Okt : PT. Senta membeli barang persediaan 120 unit @26
  3. 11 Okt : Ada penjualan barang sejumlah 100 unit @35
  4. 17 Okt : Pembelian persediaan oleh PT.Senta sejumlah 70 unit @27
  5. 22 Okt : Ada penjualan barang sejumlah 65 unit @40
  6. 25 Okt : Terjadi pembelian persediaan sejumlah 80 unit @28
  7. 29 Okt : Adanya penjualan barang sebanyak 120 unit @40
Hitunglah persediaan akhir dan Harga Pokok Penjualanya,dan Laba bersih secara Periodik FIFO !

Berikut adalah jawabanya !

PT.Senta
Laporan Persediaan Periodik FIFO
Per Oktober
Tanggal
Keterangan
Unit
Harga beli/Harga jual
01 okt
Persediaan awal
60
$24
09 okt
Pembelian
120
$26
11 okt
Penjualan
100
$35
17 okt
Pembelian
70
$27
22 okt
Penjualan
65
$40
25 okt
Pembelian
80
$28
29 okt
Penjualan
120
$40

biasanya,untuk lebih memudahkan ketika masih awal dalam mempelajari hal ini,saya akan memindahkan informasi yang didapatkan dari soal menjadi tabel di atas,baru setelah itu saya eksekusi menjadi jawaban seperti yang diminta soal.Akan tetapi,kalau teman-teman sudah jago,maka boleh langsung eksekusi jawaban saja dan tabel di atas ini hanya sebatas di kalkulator dan kertas hitungan hehehehe..Oke,lanjut ke yang ditanyakan soal ya !

Step 1 : Hitunglah jumlah barang siap jual

 Barang siap jual  : 60*24 + 120*26 + 70*27 + 80*28 = $8690
 Barang siap jual  : 60+120+70+80 =  330 unit

Step 2 : Hitung total Penjualan 

 Penjualan : 100*35 + 65*40 + 120*40 = 10900
 Penjualan : 100+65+120 = 285 unit

Maka Persediaan akhir adalah :

 Persediaan akhir : Barang siap jual - Total barang terjual 
 Persediaan akhir : 330 unit - 285 unit = 45 unit tersisa
Keterangan : 45 unit yang tersisa berasal dari pembelian tanggal 25 okt yang nilainya adalah 45*28 = 1260

Maka Harga Pokok Penjualanya 

HPP  = Barang siap jual - persediaan akhir
HPP = 8960 - 1260 = 7430


Maka Laba bersih nya adalah :

Laba bersih = Total Penjualan - HPP
Laba Bersih = 10900 - 7430 = 3470


Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO - Cara yang saya tuliskan di atas tidak bersifat mutlak harus seperti itu.Memang terkesan sangat panjang,akan tetapi kalau teman-teman sudah mahir maka akan ada beberapa step yang memang tidak perlu teman-teman tuliskan.Untuk itu,rajin berlatih soal-soal yang ada di buku agar semakin cepat pula ketika mengerjakan soal-soal sejenis itu.semangat !

Metode Pencatatan Persediaan Periodik FIFO - mungkin untuk sekarang ini sekian dulu ya dari saya.Nanti,akan saya sambung dengan artikel tentang Metode Pencatatan Persediaan Periodik Average.Jadi,stay terus di blog saya dan semangat selalu!

Kunci Jawaban Financial Accounting IFRS e2

Kunci Jawaban Principal Accounting IFRS e2 - Halo teman - teman mahasiswa akuntansi sekalian,baru saja saya membagikan Kunci Jawaban Financial Accounting IFRS e2 .Sekarang,saya akan membagikan Kunci Jawaban Principal Accounting IFRS e2 yang pastinya bakal bermanfaat buat kalian ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal dari Kunci Jawaban Financial Accounting IFRS e2.Sebenarnya perbedaanya tidak begitu banyak,hanya dari angka-angka dan alur nya saja yang berbeda daripada sebelumnya.Silahkan teman-teman download dan gunakan sebagaimana mestinya ya.....



Kunci Jawaban Financial Accounting IFRS e2 - Link Download


Saya ingatkan sekali lagi,gunakan ini hanya ketika teman-teman sudah mencoba soal sampai anda benar-benar menyerah.Jangan gunakan ini untuk mengerjakan tugas dari dosen secara instan.manual solution ini dibuat agar teman-teman ketika mengalami kebingungan bisa mendapatkan titik terang ketika melihat pembahasan yang ada di Kunci Jawaban Financial Accounting IFRS e2 ini.Jangan sampai Kunci Jawaban Financial Accounting IFRS e2malah menjerumuskan teman-teman menjadi mahasiswa akuntansi yang malas ya.




  1. Chapter 1
  2. Chapter 2
  3. Chapter 3
  4. Chapter 4
  5. Chapter 5
  6. Chapter 6
  7. Chapter 7
  8. Chapter 8
  9. Chapter 9
  10. Chapter 10
  11. Chapter 11
  12. Chapter 12
  13. Chapter 13
  14. Chapter 14
Kunci Jawaban Financial Accounting IFRS e2 - Nah, mohon digunakan sebagaimana mestinya. Jangan lupa terus belajar akuntansi ya! selamat belajar Kunci Jawaban Financial Accounting IFRS e2

Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1

Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1 - Halo teman-teman mahasiswa akuntansi sekalian,pada kesempatan kali ini saya akan membagikan Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1 yang semoga dapat membantu teman-teman semua ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang ada di buku principal Accounting IFRS edition 1.Semua kunci jawaban dan pembahasan soal-soal yang ada pada Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1 bisa anda download disini secara gratis.



Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1 - link Download

Pesan saya sebelum anda mendownload ini,jangan gunakan Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1 ini secara instan.Gunakan apabila teman-teman sudah benar-benar tidak bisa mengerjakan soal tersebut dan apabila belum paham maka segera tanyakan pada dosen atau teman yang lebih paham.Jangan sampai teman-teman mahasiswa sekalian ketergantungan oleh Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1.




  1. Chapter 1
  2. Chapter 2
  3. Chapter 3
  4. Chapter 4
  5. Chapter 5
  6. Chapter 6
  7. Chapter 7
  8. Chapter 8
  9. Chapter 9
  10. Chapter 10
  11. Chapter 11
  12. Chapter 12
  13. Chapter 13
Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1 - sekali lagi,gunakan dengan bijak ya teman-teman.jangan digunakan untuk mempermalas diri dengan menggunakan kunci manual Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1 ini setiap mengerjakan soal.gunakan saat teman-teman benar-benar tidak bisa lagi memahami soal yang ada di buku.sekian dan terimakasih.

Kata kunci : Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1, Download Kunci Jawaban Financial Accounting Kieso e1, Manual Solution Financial Accounting Kieso e1

Bab Persediaan pengantar Akuntansi

Bab Persediaan pengantar Akuntansi - Halo sahabat,pada kesempatan kali ini,mimin akan membahas mengenai Bab Persediaan pengantar Akuntansi nih.Pada buku Financial Accounting IFRS edition,bab ini judulnya adalah inventories.nantinya,kita akan belajar diantaranya tentang mengelompokan jenis persediaan,menjelaskan jumlah inventory dengan dua cara,menentukan kepemilikan barang,biaya yang ditimbulkan dari persediaan.Nah,oleh karena itu langsung saja kita bahas bab persediaan pengantar akuntansi.


Persediaan Barang

Bab Persediaan pengantar Akuntansi - Mengelompokan jenis persediaan

Bagaimana perusahaan mengklasifikasikan jenis persediaanya bergantung pada jenis dari perusahaan tersebut.Ada dua jenis perusahaan yaitu perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.Pada perusahaan dagang,persediaanya hanya terdiri satu jenis saja yaitu persediaan barang atau merchandise inventory.Sedangkan pada perusahaan manufaktur sendiri,akan ada beberapa jenis klasifikasi barang.

Ciri-ciri utama perusahaan manufaktur sendiri,sebagian besar persediaanya bukan merupakan barang siap jual.klasifikasi pada perusahaan manufaktur sendiri dibagi menjadi tiga kategori antaralain sebagai berikut :
  1. Barang jadi : Merupakan barang manufaktur yang sudah siap jual
  2. Barang setengah jadi : Merupakan barang manufaktur yang masih harus di proses lagi dan belum siap untuk dijual
  3. Barang mentah : Merupakan barang/bahan dasar yang nantinya digunakan sebagai bahan untuk memproduksi barang lainya.
Sebagai contohnya,PT olympic menjual kursi,meja,dan alat rumah tangga yang berbahan dasar dari kayu,nah,produk yang dijual di pasaran tersebut merupakan jenis dari barang jadi.Sedangkan kayu yang PT Olympic beli dari para penebang pohon merupakan jenis barang mentah.Lalu dimanakah letak barang setengah jadi nya ? Nah,ketika para pekerja PT Olympic sedang memotong kayu-kayu tadi menjadi bagian-bagian kecil yang nantinya akan dibentuk sebagai kursi,meja,dan perabotan lainya itulah yang disebut sebagai barang setengah jadi.Jangan sampai bingung lagi ya teman-teman dalam mengklasifikasikan jenis barang pada perusahaan manufaktur :)


Bab Persediaan pengantar Akuntansi - Menjelaskan cara penghitungan persediaan 


Sudah pada jelas kan ya sama mengklasifikasikan jenis barang ?Nah,step selanjutnya agar kita mahir dalam bab persediaan adalah kita harus tahu tentang cara menghitung persediaan.Ada dua jenis metode pencatatan persediaan yaitu :

  1. Metode pencatatan Periodik : Metode pencatatan yang Harga Pokok Penjualan "HPP" atau Cost of goods Sold "CGS" dan persediaan akhirnya/sisa persediannya dihitung pada akhir periode.
  2. Metode pencatatan Perpetual : Metode pencatatan yang Harga Pokok Penjualan "HPP" atau Cost of Goods Sold "CGS" dan persediaan akhirnya/sisa persediaannya dihitung setiap kali ada transaksi.
Perusahaan biasanya memiliki alasan tertentu dalam menentukan metode pencatatan yang dipakainya.Misalnya,ketika perusahaan memilih untuk menggunakan metode pencatatan perpetual,umumnya karena alasan berikut ini :
  1. Untuk memeriksa akurasi ketepatan pencatatan persediaan perusahaan.
  2. Untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku yang terbuang atau telah dicuri.
Sedangkan ketika perusahaan menggunakan metode pencatatan secara periodik,umumnya alasanya adalah sebagai berikut :
  1. Untuk menghitung jumlah persediaan secara fisik yang ada di tangan untuk laporan posisi keuangan 
  2. Untuk menentukan Harga Pokok Penjualan "HPP" atau Cost of Goods Sold "CGS" pada suatu periode.

Bab Persediaan Pengantar Akuntansi - Menentukan Kepemilikan Barang 

Ketika membahas tentang persediaan,kita juga tak boleh lupa dalam menentukan kepemilikan dari sebuah barang.Kapankah barang tersebut masih termasuk persediaan barang milik perusahaan atau kepemilikan barang tersebut sudah berpindah tangan kepada pembeli.Dalam proses jual beli nya pun juga harus jelas,siapakah yang menanggung biaya pengiriman yang akan diakibatkan oleh transaksi jual beli yang terjadi dan bagaimanakah statusnya bila dilihat dalam akuntansi.

Mahasiswa biasanya mengalami kesulitan ketika menentukan kepemilikan barang yang statusnya dalam pengiriman atau goods in transit.Maksud dari goods in transit adalah sebagai berikut :
  1. PT. Toyota membeli sejumlah ban mobil dari PT. Bridgestone,sehari kemudian,PT. Bridgestone mengirim ban yang telah dipesan oleh PT. Toyota melalui jasa pengiriman Fedex.Nah,ketika masih dalam proses pengiriman,bagaimanakah status kepemilikan dari ban tersebut ? apakah pemilik ban itu tadi sudah berpindah ke PT. Toyota selaku pembeli ? atau masih dimiliki oleh PT. Bridgestone ? atau malah dimiliki Fedex selaku perusahaan jasa pengiriman barang ?
  2. Jawaban nya adalah : Tergantung ! antara PT. Toyota dan PT. Bridgestone.Kenapa ? Simak penjelasan saya berikut ini hehehhe.

Dalam menentukan kepemilikan suatu barang persediaan, kita mengenal dua hal yaitu :

  1. FOB Shipping Point : Pembeli membayar biaya pengiriman,artinya ketika penjual telah menyerahkan barang yang telah dijual kepada jasa kurir pengiriman,maka kepemilikan barang tersebut sudah secara sah dimiliki oleh pembeli.
  2. FOB Destination : Penjual membayar biaya pengiriman barang,artinya kepemilikan barang baru akan berpindah kepada pembeli ketika barang sudah sampai di lokasi pembeli.

Nah,gimana nih temen2,setelah baca keterangan tadi udah pada paham ga sama status kepemilikan barang nya ? hehhehe...

Oiya,admin ada yang lupa nih,ada satu lagi jenis barang yaitu Consigned Goods,merupakan jenis barang yang dimiliki oleh pihak ketiga.Bingung maksudnya bagaimana ?okay,bakal mimin jelasin nih.

Penjelasan : Misalnya nih Matahari Dept.store tuh punya ratusan merek fashion kan di setiap gerainya.Akan tetapi,tidak semua merek fashion yang ada di gerainya merupakan milik matahari.Misalnya merek "Dagadu" yang juga di tampilkan di gerai matahari merupakan jenis barang consigned Goods.Artinya,Produsen dagadu hanya menitipkan barang nya kepada Matahari Dept.Store,jadi barang tadi kepemilikanya masih milik produsen Dagadu.Namun,ketika ada penjualan produk "Dagadu" di Matahari Dept.Store,biasanya Matahari Dept.Store akan mendapatkan komisi sebesar beberapa persen dari kesepakatan antara Matahari Dept.Store dan Produsen Dagadu.

Baik,sekian dulu ya dari saya,terimakasih kepada dosen saya pak imam subekti,asisten dosen mas febriananda wisang dan teman-teman yang telah membantu saya belajar bab ini.Dan khususnya saya sangat terbantu dengan membaca buku Financial Accounting IFRS edition.


Untuk lanjutan dari bab ini,saya akan bahas di post selanjutnya :)